Nama lengkap saya adalah Ahmad Zulfikar Fawzi, yang populer dipanggil dengan nama akrab Ikang Fawzi. Saya dilahirkan di Jakarta 23 Oktober 1959. Saya lahir dari keluarga diplomat karir, yaitu menjadi bagian dari kebersamaan keluarga besar DEPLU (Departemen Luar Negri). Sebagai seorang Diplomat Karir, Fawzi Abdulrani ayah saya pernah ditempatkan pada beberapa pos diluar negeri antara lain di Mesir, Belgia, Jepang, Malaysia, dan Pakistan. Sebelum ibunda saya tercinta Setia Nurul Muliawati meninggal dunia, dimasa pensiunnya sebagai mantan Duta Besar Indonesia berkuasa penuh di Pakistan, ayah saya diminta menjadi staff khusus Wakil Presiden RI dimasa Bapak Umar Wirahadikusumah. Dimasa tuanya hari ini ayahku yang berasal Mandar, Sulawesi Selatan, H. Fawzi Abdulrani sesekali masih diminta kehadirannya menjadi pengajar tamu terkait Ilmu Diplomasi dan Bahasa Inggris fasih tingkat diplomat senior (yang eloquent dan bukan sekedar fluent) di Deplu bagi para Camat (Calon Diplomat) yang akan ditempatkan diluar negeri. Ibuku Setia Nurul Muliawati binti Tb. Mu’min adalah seorang perempuan asal Lebak, Banten. Ibu dan Ayahku memiliki empat orang putra dan putri, dan saya nomor 3 dari seluruhnya 4 orang bersaudara dua laki-laki dan dua perempuan. Mereka dipanggil dengan nama saya sebagai Kak Uttie, Kak Ade, dan Aidar.
Saya dikenal sebagai seorang musisi dan penyanyi rock, juga sebagai seorang aktor film. Belakangan saya lebih sibuk sebagai pengusaha properti dan aktif berpolitik bersama PAN (Partai Amanat Nasional) yang diketuai oleh Sutrisno Bachir. Saya menikah dengan seorang aktris, politikus, yang juga sekaligus aktivis gender dan lingkungan hidup dimana belakangan dia juga sangat aktif menjalankan tugasnya sebagai duta MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) bernama Marissa Grace Haque.
Saya menghabiskan masa kecil (TK dan SD) di Belgia dan Jepang, mengikuti Ayah bertugas bersama Deplu. Darah seni saya rasanya mengalir dari Ayah yang semasa mudanya dulu pemain, pencipta lagu dan penyanyi Hawaiian dan keroncong. Karena dorongan dari Ayah pula saya disaat berusia 10 tahun dimasukkan ke Sekolah Musik Yamaha di Tokyo, Jepang untuk kursus privat electone serta drum. Tak hanya kursus bermusik, Tokyo sayapun mempelajari seni beladiri yaitu karate. Setelah kembali ke Indonesia, saya menekuni pencak silat dan seni tenaga dalam Satria Nusantara.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMAN 3, Jakarta Selatan, saya kian mengembangkan bakat bermusik bersama teman saya Addie M. S. Beberapa album yang telah dikeluarkan antara lain, "Selamat Malam", "Randy & Cindy", "Preman", "The Very Best of Ikang Fawzi" dan album teranyarnya "Dua Sisi".
Pada tahun 1987, saya mendapat gelar "The Best Rocker". Album "Selamat Malam" berisi 10 lagu, 8 lagu di antaranya di aransemen oleh Addie M. S yang sekaligus berperan sebagai music director-nya. Sedangkan pada album terbaru saya, "Dua Sisi" yang dirilis pada bulan April 2005 adalah album terbesar terakhir setelah hampir 20 tahun tidak mengeluarkan karya musik.
Didalam dunia seni peran, awal perkenalan saya dengan dunia film adalah saat mengisi malam puncak FFI 1981. Saat itu saya tampil sebagai penyanyi yang kemudian ada seorang produser dari PT Gramedia Film yang tertarik, kemudian mengajak main film "Pengantin Remaja II" (1982).
Saya juga pernah bermain bersama Rhoma Irama. Dalam film ini saya juga berpartisipasi mengisi soundtrack film tersebut dengan lagu ciptaan saya yang melegenda yaitu "Preman".
Keberuntungan saya dapatkan disaat saya dipasangkan dengan artis cantik Marissa Haque dalam film "Tinggal Landas Buat Kekasih" (1984) dan "Yang Kukuh Runtuh" (1985). Kami bermain bersama didalam satu film sebelum menikah. Dan setelah menikah dalam film Biarkan Bulan Itu (1987). Saya menikah dengan aktris Marissa Haque pada tanggal 12 April 1987. Pernikahan saya dengan Marissa membuahkan dua orang anak, yaitu Isabella Muliawati Fawzi dan Marsha Chikita Fawzi.
Setelah meraih gelar sarjana S1 pada FISIP-UI jurusan Administrasi Niaga pada tahun 1987, saya mengikuti langkah kakak laki-laki saya dengan terjun ke bisnis real estate. Sekarang saya sedang menyelesaikan kuliah S2 saya dari FEB-UGM
Jurusan Strategic Management, insya Allah tahun depan selesai. Semangat belajar Icha istri saya menular pada kami sekeluarga. Rasanya bila ada umur panjang, dan rezeki sedang luas ingin juga saya melanjutkan kuliah kejenjang S3 agar dapat menjadi contoh positif bagi kedua anak-anak kami didalam kegigihan menyelesaikan tanggung jawab up dating kognisi-mental-spiritual.
Dihari belakangan ini bersama PAN (Partai Amanat Nasional) saya aktif melakukan sosialisasi sebagai seorang calon anggota legislatif dari wilayah Dapil Banten 1 yang meliputi Kabupaten Lebak (daerah asal ibu saya almarhumah) dan Kabupaten Pandeglang, Banten. Saya Ikang Fawzi, Icha, Bella, dan Kiki, kami berempat insya Allah selalu berusaha untuk kompak dan sehati. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami.
***
Profile of Marissa Haque
Saya dilahirkan di Balikpapan 15 Oktober 1962. Kedua orang tua saya menikah di Surabaya. Mereka berdua bertemu ditempat kerja--perusahaan minyak Belanda yang bernama Shell-BPM. Ibuku dahulu adalah sekretaris senior yang menguasai empat bahasa asing. Akan tetapi setelah menikah dengan ayahku, beliau dengan kesadaran penuh memilih menjadi seorang ibu rumah tangga murni. Hasilnya sekarang setelah keduanya tiada, buah dari perjuangan Ibu dan Ayahku adalah; tiga anak wanita yang kesemuanya mandiri.
Etos kerja yang diwarisi membuat kami bertiga--Saya sebagai anak yang tertua, Soraya dan Shahnaz, selalu merasa bangga menjadi diri sendiri. Saya sekarang menjadi seorang Sutradara, Produser, Editor, dan Penulis Skenario Film. Sementara kedua adikkupun menjadi dirinya sendiri sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing; Soraya Haque adalah Produser dan presenter acara Ibu Bayi dan Balita (mendapatkan award dari Hellen Keller Fondation) untuk kegiatan pemberantasan penyakit buta dan kekurangan Vitamin A pada masyarakat miskin, sementara Shahnaz Haque menjadi Duta ILO (International Labor Organization) dan aktivis lingkungan hidup.
Saya kuliah S1 pada Fakultas Hukum Universitas Trisakti Jakarta. Sempat menjadi asisten Pengacara selama setahun sebelum pada akhirnya memutuskan menjadi seorang pekerja seni total. Bilamana belakangan sayapun tertarik kepada dunia Politik, saya merasa bahwa ada jalan Tuhan yang mengantarkan saya pada sebuah dunia yang sama sekali berbeda ini. Ada amanah yang harus dikerjakan, ada pembelaan yang harus dilakukan untuk masyarakat kecil, serta beribu-ribu tugas kemasyarakatan lainnya. Kuliah demi kuliah saya lakukan secara marathon karena dunia pendidikan formal dibangku kuliah bagi saya ternyata ibarat ‘candu’ yang memanggil-manggil kembali – juga demikian menurut Paulo Feire dari Brazil. Saya berkuliah S2 dibeberapa univeritas baik didalam maupun luar negeri semisal di Unika Atmajaya, Jakarta, Ohio University, Athens, Amerika Serikat, MM UGM, dan jenjang S3 pada program Doktor PSL-IPB, Bogor.
Saya menikah dengan Ikang Fawzi, seorang penyanyi rock kondang Indonesia. Memiliki dua orang anak gadis yang bernama; Isabella Muliawati Fawzi (28 January 1988) dan Marsha Chikita Fawzi (28 January 1989).
Kami berempat seakan seperti empat sekawan yg berusaha selalu kompak dan sehati. Kami bertekad menjalankan kehidupan yang demokratis, terarah, santun serta Islami. Pembicaraan dimeja makan menjadi sebuah pertemuan yang kami rindukan. Karena kami menganggap bahwa dialog yang santun dan cerdas harus dimulai dengan latihan-latihan kecil yang biasa dilakukan oleh orang tua kepada anak-anaknya dirumah, khususnya dimeja makan.
***